Jumat, 04 Maret 2016

PERJUSAMI MAN 2 KANDANGAN

Sukses.......!!!!, Man 2 Kandangan baru-baru ini mengadakan acara wajib tahunan yakni PERJUSAMI { Perkemahan Jumat Sabtu Minggu} Yang dikuti oleh siswa-siswa kelas 10 Man 2 Kandangan. Acaranya sangat luar biasa, dan tentu saja sukses besar. Perjusami adalah hal wajib yang dilakukan tahun ketahun. Dan pada perjusami tahun ini, Man 2 Kandangan mengadakannya di desa Panglima Dambung kecamatan Padang batung. 
Terima kasih untuk Kakak-kakak Ambalan Man 2 Kandangan sebagai Panitia untuk perjusami tahun ini, semoga Ambalan tahun nanti bisa lebih sukses lagi dan tentu saja untuk memajukan Sekolah kita Man 2 Kandangan . Terima kasih juga untuk kalian siswa-siswi kelas 10 Man 2 Kandangan yang telah mengikuti acara perjusami tahun ini. semoga menambah pengalaman dan wawasan kalian tentang arti Pramuka khusunya di sekolah kita Man 2 Kandangan.
 Rasa lelah ini pasti akan terbayar dengan senyuman dan kebahagian dengan teman-teman, rasa penat ini akan terlunasi dengan pengalaman berharga. Terima kasih sekali lagi untuk semuanya pengalaman, kebahagian , suka , duka akan kami ingat selalu . JAYA SELALU PRAMUKA MAN 2 KANDANGAN
"SAKALI BAJAJAK CARAM KAHANDAK DI BAWAH TALAPAK . ITULAH KAHANDAK AMBALAN KITA "
 


 Pada hari Senin, 29 Februari kemaren Man 2 Kandangan diundang untuk menghadiri acara Dialog Wawasan Kebangsaan yang bertema ”PANCASILA DAN KEARIPAN LOKAL MEMPERKOKOH PERSATUAN BANGSA MEMBENDUNG RADIKALISME” yang diselenggrakan oleh DPD KNPI Provinsi Kalimantan Selatan dan DPD KNPI Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Setiap sekolah diminta 5 orang untuk mewakili sekolah mengikuti dialog tersebut. Dari Man 2 sendiri ada 5 orang siswi yang mengikuti dialog tersebut, yaitu: Amelia , Muthia Alifa Safitri, dan Rizka Amalia dari kelas XI IPA 1 dan Ni’matul Ashpia dan Misdatul Raudati dari kelas XI IPA 2. Yang pasti siswi yang mewakili sekolah memiliki potensi lebih dalam berdialog sehingga bisa mewakili sekolah untuk mengikutinacara ini

Acara ini dibagi menjadi 2 sesi, yaitu sesi pertama  materi yang disampaikan oleh Bp. Syamsuri Arsyad selaku ketua DPRD Provinsi Kalimantan selatan. Beberapa materi yang di jelaskan oleh beliau sebagai berikut:
- pengertian radikalisme itu sendiri
- Tantangan kedepan bagi para pemuda, yaitu:
1. Rendahnya pemahaman keberagaman.
2. Ekonomi/ pekerjaan/ pembangunan
3. Dampak negatif pembangunan dan TI
4. Individualisme dan lunturnya jiwa social dan kepedulian terhadap bangsa.
- Cara berpikir yang benar:
1. Teladan
2. Kegembiraan
3. Kampanye
- Daya tarik pemuda:
1. Punya identitas
2. Propaganda
3. Keberfungsian.
- Menurut beliau pemuda yang handal itu adalah:
1. Kekuatan ada pada kemampuan merangkul
2. Kreatifitas
3. Memberikan bukti dan dampak.



 



Kemudian sesi kedua dengan materi yang sama yaitu tentang radikalisme, yang disampaikan oleh ketua DPD KNPI Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam menyampaian materi beliau membagi radikalisme menjadi dua, yaitu positif dan negatif, namun pada zaman sekarang radikalisme cenderung kearang yang negatif. Selain itu beliau juga mengajak para pemuda untuk mengikuti organisasi-organisasi karena diorganisasi tersebut kita dapat mengambil pelajaran untuk kehidupan kedepannya. Beliau berpesan sebelum memilih organisasi kita harus mengetahui terlebih dahulu, yaitu:
1. Apakah ideology nya sudah benar?
2. Apakah paham nya sudah benar?

Kemudian beliau juga menyampaikan pemahaman terbagi menjadi 4, yaitu:
1. Pancasila
2. UUD
3.NKRI
4.Bhinneka Tunggal Ika

Kemudian diakhir penyampaian materi, beliau berpesan agar para pemuda perbanyak wawasan ilmu agama dan wawasan kebangsaan. Karena menurut penelitian sasaran utama para menganut radikalisme adalah para pelajar dan mahasiswa maka dari itu kita harus bersama-sama melawan radikalisme. Kita harus menjadi pemuda yang cerdas, berwawasan ilmu agama dan kebangsaan, serta menjadi teladan bagi orang lain.


Pada acra dialog wawasan kebangsaan ini peserta dari Man 2 Kandangan cukup aktif, karena ada dua siswi yang ikut bertanya. Pertama Ni’matul Ashpia yang bertanya pada sesi pertama dengan pertanyaan “Mengapa radikalisme identik dengan mengatas namakan agama, dan bagaiman cara agar kita mengetahui bahwa radikalisme tersebut mengatas namakan agama?” . Kemudian pada sesi kedua Rizka Amalia bertanya tentang bagaimana cara yang baik dalam mengatasi teman yang melakukan penyimpangan seksual yaitu lesbi, dengan cara yang benar dan tidak menyinggung.

Pada saat acara berakhir para peserta diajak untuk berfoto bersama, ini merupakan pengalaman luar biasa bagi siswi-siswi Man 2 Kandangan. Setelah mengikuti acara ini diharapkan siswi tersebut bisa menjelaskan kepada siswa dan siswi yang lain  bahayanya radikalisme dan bagaimana cara menjadi pemuda yang benar.